Kucing, merupakan hewan yang sangat lekat dengan kehidupan manusia. Baik itu dalam kehidupan liar, maupun yang dipelihara. Namun yang pasti, hewan yang satu ini pada zamannya pernah menjadi suatu lambang status bagi suatu kehidupan. Kucing memang banyak jenisnya al : Angora, Burmase, Siamase , dan Persia. Kali ini yang akan diungkap ialah jenis kucing persia yang memiliki bulu panjang. Selain dapat dipelihara sebagai hobi, tapi juga dapat dikembangkan sebagai suatu jenis usaha yang menguntungkan. Untuk mengetahui bisnis kucing ini, redaksi menurunkan wartawan Kuswari dan Rahman Kurnia (Bandung) . Hasil liputan mereka, kemudian disunting dan dilengkapi oleh Managing Editor, Dedi Riskomar. Semoga bermanfaat.
Redaksi
TERSEBUTLAH, sebuah kisah, yang terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang wanita Arab yang kesal dan marah karena tidak suka melihat kucing, ia kemudian memenjarakan kucing hingga berhari-hari dan sama sekali tidak diberi makan, sampai akhirnya kucing itu mati.
Maka tatkala perilaku wanita itu, diberitahukan kepada Rasulullah, bukan main Rasul marahnya dan mengatakan bahwa wanita itu kelak akan masuk dalam neraka.
Seorang ulama besar, yang dikenal sebagai pengumpul hadits bernama Abu Hurairah, dikenal dalam sejarah Islam sebagai orang yang sangat mencintai dan menyayangi kucing. Karena kecintaan dan kedekatannya, ia mendapat julukan “Bapak Kucing”.
Kucing, memang binatang yang mudah ditemui di berbagai tempat. Dilihat dari jenisnya, ternyata banyak sekali macamnya kucing yang hidup di muka bumi ini. Masing-masing kucing, memiliki bentuk tubuh dan bulu yang bervariasi, tergantung dari mana binatang itu berasal. Namun kucing yang satu ini, bukan sembarang kucing namun bernilai ekonomi tinggi.
Jenis kucing yang satu ini, memiliki bulu lebat dan panjang, tebal serta variasi bulu dengan pola yang teratur dipadukan dengan warna bulu matanya yang indah dan menawan . Bila dilihat dari asalnya, kucing Persia ini, dikenal sebagai “Longhaired Cat” yaitu ras kucing yang memiliki keistimewaan, terutama bulunya yang panjang. Dilihat dari asalnya, kucing ini sesungguhnya berasal dari Iran, dan dibawa masuk ke Eropa pada abad ke 16. Pada zaman Victoria, konon kucing ini menjadi simbol keagungan dan kekayaan. Sehingga kucing-kucing jenis ini, memang hidupnya sangat lengket dengan kehidupan para bangsawan di zamannya.
Banyak orang yang tertarik dengan berbagai macam kucing, terutama jenis kucing yang memiliki bulu panjang, lebat dan warnanya yang indah. Selain bulunya yang panjang itu, tubuhnya pun enak dan sedap dipandang mata, karena bertubuh montok dan lembut.
Ternyata bagi para pehobi berat, kucing Persia tidak dipelihara hanya sebagai hobi semata, tetapi juga mempunyai daya tarik tersendiri. Bahkan menurut pengalaman seorang peternak kucing, M. Tatty S. Koesman, kucing ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan tubuh seseorang.
Secara terus terang karyawati sebuah developer besar ini mengaku, semangat dan motivasi kerjanya secara psikologis tumbuh karena ia dapat berhubungan secara dekat dengan kucing. Selain itu, ternyata setelah memelihara kucing, lebih jarang sakit dibandingkan dengan tidak memelihara.
Efek Psikologis
Ketika jatuh sakit, misalnya saat dialami Tatty yang pernah dioperasi 3 kali karena 3 macam penyakit yang berbeda, ia banyak melakukan pendekatan kepada kucing. “Saya selalu bermeditasi, dengan seekor kucing yang berada di pangkuan atau di atas perut. Saya merasakan ada daya spriritual dari kucing ini. Dan secara perlahan, ternyata saya sembuh dari penyakit yang saya derita,” katanya.
Menurut Tatty, kucing secara psikologis dapat membantu kita menjadi tenang. Salahsatu caranya adalah, dari suara dengkurannya. Getaran suara dengkur yang dipancarkan, seringkali merupakan tanda kepuasan. “Seperti sebuah musik simfoni, dengkuran kucing memiliki sifat resonansi yang berirama. Dan itu bukan sesuatu yang hanya dapat anda dengar, tetapi juga dapat anda rasakan,” katanya.
Dilihat dari prospek binis, demikian kata Tatty, kucing Persia ini bisa menguntungkan. Dan semakin hari semakin terlihat, banyak orang yang menyukai kucing. Apalagi sudah ada kelompok, atau organisasi penggemar kucing yang bernama Cat Fancy Indonesia (CFI).
Di samping itu, kucing impor memiliki sertifikat silsilah, atau “stamboom” yang sangat berpeluang untuk dijadikan sebagai bibit unggul. Apalagi kalau kucing itu mampu merebut even perlombaan, maka nilai jualnya pun makin tinggi.
Berbagai perlombaan kucing, terus diadakan baik oleh CFI untuk tingkat nasional maupun kontes yang diselenggarakan PDHI (Perkumpulan Dokter Hewan Indonesia) Jabar, dengan tujuan untuk lebih meningkatkan keunggulan seekor kucing. Maka kucing yang mampu merebut kejuaraan, sudah barang tentu harganya mahal.
Tetapi bagi pehobi kucing, masalah harga berapa pun besarnya tidaklah menjadi masalah, sebab hobi tetap hobi tidak bisa diukur dengan uang. Namun demikian, kucing tidak hanya sekedar hobi tetapi bisa dijadikan peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Apalagi sekarang ini, semakin banyak orang yang menyukai kucing Persia.-
Teknik Pemeliharaan
DALAM memelihara kucing, seperti dikatakan Tatty, diperlukan sikap kasih sayang dan perhatian yang sungguh-sungguh. Faktor ini sangat menentukan, dalam perkembangan kucing selanjutnya. Kalau beternak kucing, hanya sekedar asal-asalan saja, maka jangan diharap akan berhasil.
Selain itu pun, yang lebih penting lagi pemberian pakan yang harus dipilih-pilih. Sebab untuk kucing impor ini, kalau pakannya sembarangan, maka tidak menutup kemungkinan bulu-bulunya akan rontok, sehingga keindahan kucing tidak ada lagi.
Drh. Ooy Komariah, dalam makalah tentang cara-cara memelihara kucing agar sehat, indah dan sejahtera memberikan beberapa petunjuk penting dalam memelihara kucing.
Secara alami, ujar Komariah, kucing adalah hewan yang sangat hati-hati dalam memilih makanan. Kucing yang sehat, adalah kucing yang aktif dan selalu waspada. Ditandai dengan sinar mata yang terang, dan terlihat bulu-bulunya seolah-olah bersinar.
Dalam pemberian makanan, terdapat pula aturan dasar yang harus diketahui oleh peternak kucing ialah:
1). Berikan makanan, yang berasal dari perusahaan dengan reputasi baik, 2). Jangan memberi makanan kucing, tertukar dengan makanan anjing atau sebaliknya, 3). Mangkuk tempat makan dan minum, harus selalu dalam keadaan bersih, 4). Jangan memberi makan dari makanan yang sudah rusak, 5). Jangan sertakan tulang ikan dan ayam, pada makanan kucing, 6). Berikan makanan pada suhu ruangan yang sejuk dan segar, 7). Buanglah makanan yang tersisa, begitu kucing selesai makan, 8). Perhatikan berat badannya, dan jangan biarkan makanan yang melebihi porsi, 9). Jangan menyimpan makanan, yang telah dimasak ke dalam lemari es kembali, dan 10). Konsultasikan dengan dokter hewan, apabila kucing tidak mau makan dalam 24 jam.
Perhatikan Makanannya
Dalam beternak kucing, perhatikan makanan yang diberikan pada kucing, terutama makanan yang mengandung unsur-unsur sbb: protein terdapat dalam komersial cat food, daging, telur, susu, dan keju minimal 25%. Lemak terdapat dalam lemak hewan, dan sayur-sayuran minimal 9%. Karbohidrat terdapat dalam nasi, kentang, dan makanan kering maksimal 40%. Kemudian tambahkan mineral, vitamin dan air.
Sedangkan untuk kandang, terutama diperlukan pada saat bepergian atau membawa hewan ke dokter hewan. Jangan sekali-kali pergi dengan kucing, tanpa membawa kandang karena akan berakibat fatal. Jangan lupa sediakan pasir dalam kotak, di kandang untuk memudahkan kucing urinasi dan defekasi.
Dalam pemeliharaan kesehatan, hendaknya dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, pemberian vaksinasi minimal 1 kali dalam setahun dan pemberian obat cacing setiap 3 bulan sekali. Ketiganya sangat penting, sebab kalau tidak dilakukan itu, dikhawatirkan kesehatan kucing akan menurun.
Ada beberapa tanda, yang menunjukkan bahwa kucing itu sehat ialah: bulunya bersinar dan terasa halus pada saat disentuh. Tidak terlihat tanda-tanda, bekas garukan pada kulit. Telinga bagian dalam, berwarna merah muda dan tidak boleh terlihat ada discharge keluar dari lubang telinga.
Mata bersinar dan bersih. Hidung terasa lembut, pada saat disentuh dan lembab. Gigi bersih dan nafas tidak bau. Gusi berwarna merah muda, dan daerah sekitar anus di bawah ekor selalu tampak bersih.
Sedangkan dalam pembiakan, ada beberapa hal yang penting harus diperhatikan yaitu: 1. Jenis kucing yang akan dikembangbiakkan, 2. Apabila ingin membiakkan kucing, harus yang mempunyai pedigree jelas. Untuk ini, kita harus mencari kucing jantan yang sesuai, 3. Jangan lupa, memberikan vaksinasi kucing sebelum dikawinkan, 4. Periksa ke dokter sebelum dikawinkan, apabila kucing dalam keadaan sehat, 5. Berikan nutrisi yang seimbang, pada kucing yang sedang bunting, juga pada induk yang sedang menyusui, 6. Persiapkanlah tempat/kotak yang hangat untuk kebutuhan si induk pada saat melahirkan, 7. Apabila si induk mati atau tidak mau merawat anaknya, carikan induk angkat, 8. Latihlah anak kucing, sejak usia dini, dimulai sejak usia 4 minggu, 9. Berikan anak kucing makanan yang sesuai dengan usianya.
Perlu diingat, bahwa kucing betina akan mengalami masa ingin kawin (heat) dengan siklus setiap 2 minggu. Sedangkan lamanya masa birahi itu, adalah antara 2-4 hari setiap musim kawin. Sedangkan hewan jantan sepanjang tahun, setelah memasuki usia dewasa.
Ada beberapa tanda kucing betina pada masa ingin kawin al: Mulai memangil-manggil kucing jantan, dengan cara mengeluarkan suara mengeong. 2. Kucing akan berguling-guling, di hadapan si jantan dengan maksud untuk menarik perhatian si jantan, 3. Pada saat pertama kali bertemu, betina akan berusaha menolak si jantan, 4. Setelah jantan berhasil melakukan coitus, kucing betina akan berteriak.
Tanda-tanda kucing bunting al: Puting susu mulai membesar. Bulu di sekitar puting susu mulai menipis, hal ini untuk memudahkan si anak menyusu induknya. Perut membesar, dan berat kucing akan bertambah 1-2 kg selama masa kehamilan. Sedangkan tanda kucing betina akan beranak ialah: Pertama kali akan keluar lendir berwarna putih pada bagian vaginanya.
Pada fase pertama, tanda-tanda akan melahirkan induknya mulai bernafas dengan berat dan terengah-engah, tapi tidak merasa kesakitan. Fase berikutnya, kucing mulai berbaring pada salahsatu sisi dan mengangkat salahsatu kaki belakang.-
RAHMAN KURNIA
Beternak Kucing Persia Hobi yang Mendatangkan Uang
KUCING, bagi perempuan ini merupakan bagian hidup yang sulit untuk dipisahkan. Kecintaan dan kesayangannya, pada binatang ini, diperlakukan tidak jauh berbeda seperti layaknya seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Biaya untuk perawatan pun, dan pemeliharaan sampai dewasa, tidaklah sedikit. Untuk tiga bulan pemeliharaan saja, uang rata-rata dikeluarkan Rp 750.000,00.
Jadi kalau setahun, sudah bisa dihitung biaya yang harus dikeluarkan, lebih dari Rp 2 juta. Selain itu, pakan yang diberikan tidaklah sembarangan, tetapi pakan impor yang harganya cukup lumayan mahal. Namun karena hobi dan cinta kepada kucing, tidaklah menjadi beban berat.
“Bagi saya, kucing ini bagaikan teman yang sulit dipisahkan. Apalagi kalau mereka sudah mendekat saya, saya perlakukan sebagai ibu yang mengasuh anaknya,” ungkap M. Tatty S. Koesman, peternak kucing persia yang sudah 10 tahun bergelut, saat dihubungi “MB”, belum lama ini di rumahnya yang sekaligus juga lokasi peternakan kucing.
Tidak ada waktu, yang tidak terlewati bersama kucing. Sepulang kerja, ia pasti menyempatkan diri untuk bertemu dengan kucing-kucingnya. Tidak kurang dari 20 ekor kucing, yang sekarang sedang diternak. Kalau dihitung dari awal beternak kucing, maka tidak kurang 100 ekor lebih kucing telah dipelihara, dan kini sebagian telah terjual.
Rata-rata kucingnya dijual, berkisar harganya antara Rp 500.000,00 sampai Rp 1.000.000,00. “Meskipun saya hobi kucing, namun saya tetap melihat peluang bisnisnya. Saya tidak melulu menggeluti hobi, tetapi juga bagaimana agar hobi ini bisa menguntungkan,” kata Tatty, yang kerapkali mengikuti berbagai perlombaan kontes kucing dan berhasil meraih juara.
Deretan piala, berjajar di lokasi peternakan kucing. Ia memang mempunyai kiat tersendiri dalam merawat kucing, sehingga tidak heran kalau dalam even kejuaraan selalu tampil sebagai juara.
Pertama kali mengenal kucing, diakui Tatty memang sejak masih kecil. Orangtuanya tidak memberikan mainan anak-anak sebagaimana lazimnya anak perempuan, tetapi justru yang diberikan adalah kucing. Karena sudah mengenal kucing, sejak masih kecil, tentu saja tatkala ada kucing dari luar negeri yang bulu-bulunya bagus, ia merasa tertarik.
Ingin Diperhatikan
Maka sejak saat itu, ia menyukai kucing hingga sekarang ini. Kecintaan pada kucing dibuktikan dengan perhatian yang penuh. “Kucing itu binatang yang sensitif. Ia tidak berbeda dengan manusia, yang ingin diperhatikan dan diperlakukan secara adil.
Ia bisa cemburu, kalau kita tidak memperlakukan sewajarnya. Bahkan saya pernah punya kucing yang mati, gara-gara saya tidak memperhatikan. Pada waktu itu, perhatian saya lebih tertuju kepada anak kucing yang dilahirkan,” katanya. “Namun ternyata berakibat fatal. Caty, begitu nama panggilan kucingnya, mendadak jadi diam dan tidak mau makan.
Tatkala saya periksa ke dokter hewan, dokter bilang tidak apa-apa. Tapi anehnya dia tetap saja diam, tidak bergairah. Akhirnya saya berkesimpulan, kalau Caty itu merasa diperlakukan lain oleh saya. Ia marah, dan akhirnya mati dalam pelukan saya. Saya sampai menangis kalau ingat Caty,” tutur Tatty sedih.
Sejak kejadian itu, ia tidak lagi bersikap tidak adil kepada kucing. Setiap kali ke kandangnya, maka ia perlakukan sama. Kalau yang satu digendong, maka yang lainnya pun akan digendong secara bergiliran. Ia sendiri merasa puas dan beruntung, bahwa dari beternak kucing sudah memperoleh keuntungan yang tidak sedikit. Apalagi kalau diternakkan lebih banyak, maka keuntungan yang diperoleh pun lumayan juga. “Alhamdulillah, kalau dipadukan antara hobi dan bisnis,cukup menjanjikan. Saya sendiri menyediakan bibit kucing persia,” ungkap Tatty karyawati Developer Raya Incorp yang tinggal di Jl. Meteor. Utara I No 1 Blok L.2 Margahayu Barat Soekarno-Hatta Bandung Tlp. 022. 7561819-7562071. -